p-Index From 2019 - 2024
5.964
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Manajemen dan Agribisnis Cakrawala Pendidikan Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) JURNAL ADMINISTRASI PUBLIK Publisia: Jurnal Ilmu Administrasi Publik Al-Risalah : Jurnal Imu Syariah dan Hukum Dinamika Pendidikan Jurnal Pamator : Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo Madura Jurnal Perencanaan Wilayah Jurnal Agroindustri KALPATARU: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah UNEJ e-Proceeding Jurnal Hutan dan Masyarakat INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) Jurnal Pendidikan Dasar INDONESIAN JOURNAL OF ESSENTIAL OIL Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Jurnal Eksplora Informatika Jurnal Aplikasi Bisnis Indonesian Journal of Education and Learning Jurnal Media Agribisnis (MeA) Manajer Pendidikan: Jurnal Ilmiah Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Georafflesia : Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Bina Hukum Lingkungan JURNAL SWARNABHUMI AkMen JURNAL ILMIAH Journal of Education Technology International Journal of Supply Chain Management EQIEN - JURNAL EKONOMI DAN BISNIS Warta Penelitian Perhubungan Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Jurnal Riset Manajemen Bisnis dan Publik JURNAL PRODUKTIVITAS Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Informatika) GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis JURNAL PANGAN Al-Maslahah JURNAL ILMIAH BISNIS, PASAR MODAL DAN UMKM CCIT (Creative Communication and Innovative Technology) Journal E-JURNAL JUSITI : Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Informasi JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA Jurnal Ilmiah Maju SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah JPAP (Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan) Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences JTEIN: Jurnal Teknik Elektro Indonesia Jurnal Ekonomi dan Industri Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana Jurnal Penkomi : Kajian Pendidikan dan Ekonomi Sriwijaya Journal of Sport Bina Hukum Lingkungan JURNAL TEKNIK INDUSTRI JOURNAL OF WETLANDS ENVIRONMENTAL MANAGEMENT Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Edulead Untag Business and Accounting Review
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JURNAL PANGAN

Gula Merah Tebu: Peluang Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pengembangan Agroindustri Pedesaan Sukardi Sukardi
JURNAL PANGAN Vol. 19 No. 4 (2010): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v19i4.158

Abstract

Tanaman tebu sangat potensial untuk terus dikembangkan untuk menghasilkan berbagai produk-produk agroindustri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain gula pasir, dari tanaman tebu masih terdapat sejumlah produk agroindustri lain yang masih terbuka untuk dikembangkan, salah satunya adalah gula merah tebu. Agroindustri gula merah tebu bisa dijadikan alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan yang sekaligus dapat diandalkan untuk mengembangkan potensi daerah dan mengurangi laju urbanisasi. Hal tersebut sangat memungkinkan karena proses produksi gula merah dari tanaman tebu dapat dilakukan dalam lingkup usaha mikro dan kecil dengan peralatan dan perlengkapan produksi yang mudah diperoleh. Ditinjau dari aspek bisnis, gula merah tebu cukup menjanjikan mengingat kebutuhan akan gula merah tebu yang masih luas untuk kebutuhan berbagai industri, seperti industri kecap, jamu, makanan, dan kebutuhan rumah tangga. Selain itu, ditinjau dari rantai pasok (supply chain) pengembangan agroindustri gula merah tebu akan memacu kegiatan ekonomi di pedesaan baik ke arah hulu berupa kegiatan penyediaan bahan baku dan kebutuhan produksi lainnya maupun ke hilir berupa kegiatan pemasaran dan produksi produkproduk agroindustri lainnya.Sugar cane is one of the perennial crops that are prospective to be developed further to produce a variety of agroindustrial products to fulfill the needs of the society. Basically, there are more than 50 types of agroindustrial products that can be derived from sugar cane other than sugar. One of the products is brown sugar of the sugar cane. This type of product can be viewed as opportunities to develop alternatives for improving economic activities in the society, especially the rural society so as to increase the attractiveness of the rural area for the people and to minimize urbanization. This conjecture is based on the fact that technologically brown sugar can be processed in the simple and affordable manner so that it gives chances to the micro and small scale businesses to develop their production activities. From the business point of view, the development of brown sugar from sugar cane is profitable and beneficiary. Its market is still open especially for soya sauce industry, traditional medicines (jamu), foods, and other household needs. In addition, from the supply chain insight, the development of brown sugar can accelerate the rural economy, not only the upstream activities such as the procurement of raw materials, but also the downstream areas such as marketing activities and production lines of other agroindustrial products. 
Formulasi Definisi Agroindustri dengan Pendekatan Backward Tracking Sukardi Sukardi
JURNAL PANGAN Vol. 20 No. 3 (2011): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v20i3.168

Abstract

Istilah agroindustri telah dikenal selama kurang lebih 30 tahun belakangan ini. Sejak diperkenalkan sampai sekarang istilah ini telah diterima dengan baik di masyarakat terbukti dengan adanya unit-unit kerja bidang agroindustri di sejumlah institusi baik pemerintah maupun swasta. Penerimaan istilah agroindustri yang luas ini menunjukkan peran dan fungsinya yang sangat penting dalam perkembangan pertanian dan ekonomi. Tetapi, pembahasan yang komprehensif tentang definisi dan pengertian agroindustri yang tepat sangat terbatas. Hal ini mungkin disebabkan oleh anggapan bahwa pembahasan definisi agroindustri telah selesai karena mudahnya istilah itu dipahami masyarakat sebagai industri yang mengolah bahan baku hasil pertanian. Artikel ini mengupas tuntas tentang lemahnya definisi agroindustri yang selama ini banyak dianut terutama di beberapa kalangan akademisi. Penelaahan definisi agroindustri dalam artikel ini difokuskan pada kritik terhadap definisi agroindustri yang dipublikasikan oleh The Economic Development Institute of the World Bank pada tahun 1992. Hasil kajian ini menemukan bahwa definisi agroindustri dalam publikasi tersebut bisa bias dalam mengklasifikasikan suatu industri kedalam kelompok agroindustri atau tidak. Dengan menggunakan pendekatan backward tracking, pembahasan dalam artikel ini telah berhasil merumuskan dan menghasilkan definisi yang tepat dari agroindustri. Ketepatan definisi agroindustri diuji terhadap produk-produk agroindustri dengan definisi dari Bank Dunia tersebut sebagai pambanding.The term of agroindustry has been known at least in the last 30 years. It is a well accepted term in the society as indicated by the establishment of a board of control in organizations both in the government and private institutions. The proliferation of this term is believed due to its important role and function to the agricultural and economic development. Nevertheless, a comprehensive discussion of the accuracy of definition of the agroindustry is very limited. It is presumable that the term has been clear, self explained, and understandable explained by the terms agro and industry which mean the industry that processes the agricultural raw materials. This article argues that in spite of the above supposition, the agroindustry definition contains a fundamental error that leads to a bias in classifying of certain industry as to whether or not it is of agroindustrial group. The article criticizes a well establishes agroindustry definition published by The Economic Development Institute of the World Bank. By using the termed method or approach called backward tracking, the article successfully results a more appropriate and precise definition of the agroindustry term. This article also presents the proof of some flaws in the old definition that some products which are incorrect to be classified by old definition to be determined otherwise by the new formulated and established definition of agroindustry. 
Co-Authors Aan Suriadi Achmad Jauhari ade wiranto Ade Yuni Safitri Adriyani Adam Agi Distrianto Agus Hermawan Ahmad Albar Tanjung Ahmad Zamhari Akrom, Akrom Alfonsius, Eric Ambiyar, Ambiyar Andes Ismaya Ani Suryani Anik Herminingsih Annita Lubis Ardi Kusmara Arie Febrianto Mulyadi Arjuna Neni Triana Armansyah Armansyah Ayu Angelina Pasaribu Burhanuddin Burhanuddin dan Edy Marwan Darwin Alfasimi Dedi Hariyanto Dedy Sugiarto Dimas Hadi Kusuma Dina Sri Nindiati Djumarno Djumarno Dwi Puspa Maharani Usali Rachman Dyah Erni Widyastuti Edy Suryadi Elfi Tasrif Elisa Wildayana Elsi Puspita Sari Endang Tri Pujiastuti Eng. Lukas Kano Manggalla Eni Ardila Eva Dina Chairunisa Fahrur Rozi Farizal Imansyah Firda A Syamani Fithri Mufriantie Fitroh Adilla Giyanto Giyanto Halim Rasyid Hariatih, Hariatih Ifriadi Ifriadi Illah Sailah Irma Muslimin Irsad Irsad Kabib Sholeh Kabib Sholeh Kabib Sholeh Kasman Rukun Kasmir Kasmir Krismadinata Krismadinata Lalu Ali Wardana Laziza Iklima Khairatun Khairatun Lilis Aryanti Liza Nadiya Luky Adrianto M Edi Armanto M Syamsul Ma’arif M Zulfikar Syuaeb M. H. Pulungan M. Ismail M. Syamsul Ma’arif Mahendra Narpatmaja Nizar Maimunah Hindun Pulungan Maria Santi Maria Sherly Marimin . Marimin Marimin Marini Marini Marwan Usman Maryadi Maryadi Mega Kusuma Putri Melati Ayuning Putri Meri Anggraini Mirna Taufik Momon Sodik Imanuddin Muhamad Idris Muhamad Nazim Muhammad Arbi Putra Mona Muhammad Ikram Jasman Muslich Muslich Mustarum Musaruddin N. L. Rahmah N. L. S. Andari Nelly Ermarita Ni Made Novi Suryanti Ni Made Purnami Sukaesih Nono Sudarsono Nuraeni Nuraeni Nyoman Sridana Paduloh Paduloh Paidi Paidi Paula Florina Puspa Sari Radian Salman Rahmad Dwi S Riki Andi Saputro Rina Hardiyantina Rina Yulianti Rinianty, Rinianty Rita Feni Riyani Butar Butar Rudi Asri Salamatun Asakdiyah Sapta Raharja dan Maya Dwiyuni Sri Hartoyo Sri Martini Sri Yono SUBYAKTO SUBYAKTO Sucipto, Sucipto Sudirman Wilian Suharto Honggokusumo Surya Karwati Susanti Faipri Selegi suwondo suwondo Suyatmin Suyatmin Syafruddin Syafruddin Syahrullah Syahrullah Syaiful Bahri Syaiful Hendra Syarif Abdullah Syukhri Syukhri Tahegga Primananda Alfath Taufik Djatna Titi Harianti Triwulandari S. Dewayana Tupti, Zulaspan Tutik Sulistyowati Umi Yunita Septi Vina Salviana Darvina Soedarwo wahyu eka sari Wandiyo Wandiyo Waridah Waridah Wildan Wildan Yulita Yulita Yusup Yusup Zunan Setiawan